Sabtu, 20 Maret 2010

sejarah perseteruan VIKING vs the jak


Banyak yang tidak tahu dan bertanya, bagaimana sebenarnya permusuhan Viking dengan the jak bermula. Mengapa timbul rasa benci dalam benak masing-masing dari mereka. Hingga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing.

Penyebabnya sepele dan manusiawi, rasa iri. Iri hati dan sirik inilah yang membuat keduanya bermusuhan. Rentang waktu 1985 hingga 1995 adalah masa keemasan Persib. Sementara Viking yang berdiri tahun 1993 begitu setia mendukung klub kebanggaan warga Jawa Barat itu. Dimanapun Persib bermain, disana pasti ada Viking. Termasuk jika bermain di Jakarta. Semua menjadi lautan biru.

Inilah yang membuat anak muda ibukota iri. Selain kejayaan Persib kala itu, kesetiaan Viking membuat hati mereka panas. Saat itu muda-mudi betawi baru mampu membentuk kolompok kecil bernama Persija Fans Club. Walaupun begitu, kebesarkepalaan mereka sudah sangat menjadi. Hingga terjadilah insiden di stadion Menteng. Saat Persija menjamu Maung Bandung pada Liga Indonesia ke-2. Viking membirukan Ibukota dengan sekitar 9000 anggotanya. Sementara Persija Fans Club hanya berjumlah tak lebih dari 1000 orang. Rupanya bocah-bocah betawi itu tak rela kandangnya dikuasai supporter kota lain. Mereka pun membuat ulah. Seakan lupa jumlah mereka tak lebih dari 10% anak-anak Bandung. Hingga akhirnya, mereka mendapatkan akibatnya. Dengan kuantitas yang hanya satu tribun VIP, lemparan batu diarahkan Viking pada lokasi mereka menonton. Dan itu dilakukan Viking di Jakarta. Hal yang tidak berani dilakukan bocah Jakarta di Kota Kembang.

Singkat cerita, pada tahun 1997, muda-mudi ibukota ikut-ikutan membentuk perkumpulan supporter. Mereka menamakannya the jakmania.

Kebodohan the jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak, Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia). Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang tunai 10 juta rupiah.

Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua. Ketuanya saja begitu, apalagi anak buahnya?

Kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil diatasi.

Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka.

Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.

Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang bersahabat karib dengan klub penggemar sepak bola lainnya ( Bonek, Sakera, Blue Devil, The Lobster, Persikmania, Kampak FC,dll. ) tidak akan pernah berbesar kepala. Viking akan menjaga persahabatan itu sampai kapanpun. Persija pun iri dan ingin menggoyahkan persahabatan ini. Tapi Persija tidak berhasil. Sampai kapanpun kita akan satu...

F**k the jak!!
Hidup Viking!!Hidup PERSIB!!
Hidup Bonek!!Hidup PERSEBAYA!!

Kamis, 18 Maret 2010

HARDISK DAN FILE SISTEM


HARDISK DAN FILE SISTEM

II. TEORI DASAR
Harddisk merupakan piranti penyimpanan, dimana data disimpan sebagai pulsa magnetic pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi menjadi beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan kepiringan, hardisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada sisetiap piringan. Head inilah yang selanjutnya bergerak mencari sector-sector tertentu untuk operasi terhadapya. Waktu yang diperlukan mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlikan mencari track ini dinamakan latency.
Hardisk merupakan media penyimpanan yang di desain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilator belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam satu disket dan juga membutuhkan media penyimpanan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, hardisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya.
Kecepatan hardisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan hardisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik daripada disket biasa. Bila tanpa hardisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansiatau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaan yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konfensional tersebut.
Komponen penyusun hardisk
1. Platter

Sebuah hardisk biasanya memiliki satu atau lebih platter, atau disk, atau dalam bahasa indonesia disebut piringan.
Ada beberapa ukuran disk yang biasa digunakan adalah :
 5.25” (130 mm, atau 5.12 inchies)
 2.5”
 3.5 (95 mm, atau 3.74 inchies)
 1.8”
Pada computer desktop dan beberapa computer portable biasa digunakan disk yang berukuran 3.5”. Biasa digunakan computer portable dan notebook. Harddrive kebanyakan memiliki dua atau lebih disk.pada hardisk. Pada hardisk 3.5”, maksimum disknya adalah 11 buah disk.
Disk atau platter tebuat dari bahan alumunium alloy untuk ketahanan dan ringan. Pada saat ini banyak diguakan bahan glass-ceramic, yang memiliki ketahanan yang lebih baik dari alimunium dan biasanya berbentuk lebih tipis.

2. Media perekam
Sebuah platter dilapisi oleh lapisan tipis bahan magnetic yang disebut media yang mana informasi magnetic disimpan.
Ada dua tipe media yang biasa digunakan pada platter hardisk, yaitu:
 Oxide media
Oxide media berwarna kecoklatan dan terbuat dari berbagai bahan yang mengandung iron oxide sebagai bahan aktifnya, media ini mudah tergores oleh head karena sangat halus.
 Thin-film media
Thin-film media bentuknya lebih tipis, keras, dan lebih sempurna dari pada oxide media. Proses pelapisan mirip dengan pengkroman besi. Media ini berwarna beperakan dan terbuat dari bahan cibalt alloy. Apabila platter tergores akan menyebabkan bad sector.
3. Logic board

Biasanya sebuah hardisk mempunyai satu read/write head untuk tiap sisi platter dan terhubung pada satu mekanik penggerak. Pada saat drive sedang istirahat, head akan menyentuh platter, namun ketika berputar pada kecepatan penuh, tekanan head akan mengangkat head dari permukaan platter.
4. Head slider

Head slider merupakan tempat head berada. Slider akan mengantarkan head ke sector yang dituju, serta membawa head pada jarak yang tepat dari media untuk proses baca dan tulis.
5. Head actuator mechanime

Suatu mekanisme yang menggerakan head dan menempatkannya secara akurat diatas silinder yang diinginkan.
Ada dua jenis mekanisme aktuator:
 Stepper motor actuators
 Voice coil actuators
Table characteristic stepper motor vs voice coil drive
Characteristic Motor stepper Voice coil
Relative acces speed Slow Fast
Temperature sensitive Yes (very) No
Position ally sensitive Yes No
Automatic head parking Not usually Yes
Preventive maintenance Periodic format None required
Relative reability Poor excellent

6. Motor spindle

Salah satu foktor utama yang berperan untuk performa hardisk adalah kecepatan media yang memutar platter pada tingkat kecepatan yang tinggi sedikitnya 3600 RPM. Motor spindle inilah yang bertugas untuk memutar platter.
Hardisk lama menggunakan karet dan bantalan gabus untuk memperlambat spindle sebagai penghentian setelah power drive dipindahkan, tetapi drive terbaru menggunakan teknik pengereman dinamis. Waktu power dipindahkan tenaga magnetis menyimpan coil dilepaskan sebagai denyut nadi voltage pembalik. Pengeraman dinamis mengalirkan voltase pembalik untuk berhenti lebih cepat dibandingkan dengan pengereman fisik.
7. Voice coil


Komponen ini menggunakan sinyal feedback dari drive untuk menentukan posisi head secara akurat. Cara kerja voice coil hampir sama dengan audio speaker, yang mana merupakan asal nama voice coil diambil. Audio speaker menggunakan magnet diam yang dikelilingi voice coil yang terhubung dengan membran speaker, pemberian arus pada coil akan mengakibatkan coil bergerak relative terhadap magnet diam. Pada system voice coil hardisk, coil electromagnet disimpan didekat magnet statis. Namun, tidak ada kontak antara coil dengan magnet. Pada saat coil electromagnetik diberi arus, maka akan menarik atau menolak magnet statis dan penggerakan lengan head sehingga system ini cepat dan efisien.
8. Air filters


Kebanyakan hardisk memiliki dua filter udara. Filter yang satu disebut recirculating filter sedang yang lainnya disebut barometric or breather filter. Secara permanen, kedua filter ini berada didalam drive dan dibuat tidak berubah seumur hidup drive tersebut.

File system dan partisi hardisk
Ada beberapa system partisi file yang digunakan adalah :
 FAT (File Allocation Table)
System file standar untuk DOS, Windows 95 (Non OSR2), OS/2, dan Window NT.sistem ini mendukung maksimal 11 karakter untuk file nama (8+3 karakter ekstensi) dalam DOS dan 255 karakter pada Windows atau NT 4.0 atau versi terbaru. Pada system FAT, nomor 12 bit atau 16 bit dipakai untuk mengindentifikasi unit lokasi, menghasilkan maksimum 2 Gigabyte.
 FAT32 (File Allocation Table 32 Bit)
System file oftimal pada Windows 95 OSR atau versi terbaru. Pada system ini, file allocation units disimpan sebagai nomor 32-bit, dan menghasilkan satu volume sebesar 2T atau 2.048 Gb.
 HPFS (High Performance File System)
System file hanya dapat diakses oleh OS/2 dan window NT 3.51 atau sebelumnya. Biasanya nama filenya sampai 256 karakter dengan besar volume maksimal 2 Terabyte.
 NTFS (Windows NT File System)
System ini sama dengan UNIX dan hanya menggunakan Windows NT. Biasnya nama filenya sampai 256 karakter dangan besar volume maksimal 2TB dan memiliki keamanan untuk file director serta mengandung afult tolerant.
Untuk mempartisi hardisk biasnya menggunakan system sebagai berikut :
 FDISK
 DM
 PARTITION MAGIC