Sabtu, 24 November 2012

4. SIMULATOR NETWORK GNS3


4. Simulator Network GNS3
Konfigurasi menggunakan GNS3
Instal aplikasi tersebut, kemudian jalankan aplikasi sehingga tampilannya seperti ini
 
langsung aja kita akan mencoba mengoperasikan aplikasi ini, sebelumnya aplikasi ini akan meminta OS (Operating System) masing – masing yang mana perangkat – perangkat di sebelah kiri mempunyai OS yang berbeda – beda, inilah keunikan dari simulator ini, lain halnya dengan simulator lain, simulator ini membuat kita seakan mengkonfigurasi perangkat itu langsung dengan OS yang asli di mana mempunyai fitur – fitur perintah yang lengkap. Langkah yang harus dilakukan setelah mendownload IOS-nya adalah :
>  Klik “edit” dimenu bagian atas => kemudian klik “IOS images and hypervisors” maka akan muncul tampilan seperti ini
- Di bagian “image file”  klik Browse kemudian cari IOS yang sudah di download tadi
- Di bagian platform pilih dan sesuaikan dengan IOS yang di browse tadi
- Setelah itu klik “save” dan “close”
Setelah itu kita bisa melakukan drag atau klik router yang sudah kita isi IOSnya (misal mengisi IOS c1700) kebagian workspace
Kemudia kita hidupkan Router dengan cara klik tombol  yang berada pada toolbar emulation diatas. Kelebihan dari GNS3 adalah memakan kinerja dari processeor PC kita  , seolah – seolah PC kita menjadi router tersebut, untuk menanggulanginya GNS3 mempunyai feature Idle PC, supaya tidak mengganggu kinerja dari processeor kita.
>  Klik kanan pada Router
>  Kemudian pilih Idle PC, maka akan tampil
>  Kemudian pilih nilai diantara item idle PC, lebih baik dipilih jika ada tanda ‘*’
>  Setela itu proses kita akan seperti semula
Konfigurasi umum
  • Jalankan GN3, lalu buka menu Edit > Preferences > General
  • Terminal command default menggunakan program telnet bawaan Windows. Jika anda lebih suka menggunakan Putty, ganti parameter berikut:
start telnet %h %p
menjadi (sesuaikan dengan letak folder putty anda):
start d:\programs\putty -telnet %h %p
  • Parameter-parameter yang bisa digunakan: %h = host; %p = port; %d = device name.
  • Project directory adalah direktori / folder default tempat file network *.net akan disimpan.
  • IOS/PIX directory adalah folder penyimpanan IOS image anda.
  • Configuration file adalah file konfigurasi GNS3. Semua perubahan konfigurasi tersimpan disini.
Konfigurasi Dynamips
  • Masih di menu Preferences: Edit > Preferences > Dynamips
  • Tab Dynamips.
  • Executable Path. Letak file executable dynamips yang disimpan saat instalasi.
  • Working directory. Direktori kerja Dynamips. File nvram, bootflash, atau ghost RAM router virtual akan disimpan di folder ini.
  • Automatically clean the working directory. Default dipilih. Akan menghapus file yang digenerate oleh Dynamips, seperti nvram, ghost file, bootflash, dll.
  • Enable ghost IOS feature. Default dipilih. Beberapa router akan menggunakan IOS dari satu file ghost secara bersama-sama.
  • Enable mmap feature. Default dipilih. Mengemulasikan nvram router ke dalam sebuah file. Disimpan di direktori kerja Dynamips.
  • Enable sparse memory feature. Default tidak dipilih.
  • Tab Hypervisor Manager.
  • Memory usage limit per hypervisor. Batas memory per hypervisor. Nilai default 512MB. Jika Default RAM yang dibutuhkan sebuah router 256 MB, maka sebuah hypervisor hanya bisa menangani 2 router. Router ketiga otomatis akan ditangani hypervisor selanjutnya. Contoh pada file *.net jika dibuat 3 router dengan default RAM 256, router bogorsecara otomatis akan ditangani hypervisor port 7201 :
[localhost:7200]
[[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER bandung]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = jakarta s1/0
s1/1 = bekasi s1/1
[[ROUTER jakarta]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = bandung s1/0
s1/1 = bekasi s1/0
s1/2 = bogor s1/0
[localhost:7201]
[[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER bogor]
slot1 = PA-8T
s1/0 = jakarta s1/2
s1/1 = bekasi s1/2
  • se Hypervisor Manager when importing. Default dipilih. Saat membuka file network .net GNS3 akan otomatis distart. Jika tidak dipilih, hypervisor harus distart manual
Catalyst
Memang saat ini IOS Catalyst Switch belum didukung oleh Dynamips (dan tentu saja GNS3). Sebagai gantinya, gunakan IOS 2600, 3600, atau 3700 plus modul NM-16ESW.
Atau yang lebih sederhana lagi gunakan Node Type > Ethernet switch yang mendukung enkapsulasi 802.1q (vlan). Ethernet swtich juga bisa dihubungkan dengan real network melalui Node Type > Cloud.
Frame Relay & ATM Switch
Seperti menggunakan Ethernet switch, GNS3 / Dynamips juga menyediakan perangkat Frame Relay switch yang nggak perlu IOS. Konfigurasinya juga sangat mudah, tinggal lakukan saja mapping source / destination port dan DLCI. Perangkat lainnya seperti ATM switch dan ATM bridge juga tersedia.
Console Dynagen
Seperti yang sudah saya singgung diatas, GNS3 tetap menyertakan console untuk menjalankan perintah-perintah dynagen. Untuk menampilkan semua perintah ketik ‘help‘. Untuk melihat detail perintahnya ketik ‘help ‘ atau ‘ ?‘ (kebanyakan perintah tidak dilengkapi dengan help)
Capture Paket
GNS3 menyediakan kemudahan dalam melakukan capture paket. Klik-kanan pada link, klik Capture. Hasil capture akan tersimpan di folder Capture yang sudah dikonfigurasi sebelumnya.
Untuk melakukan capture via console, gunakan perintah : capture . Untuk stop capture: no capture . Contoh:
capture R0 f0/0
no capture R0 f0/0
capture R2 s1/0 R2.cap HDLC (untuk interface serial pastikan juga enkapsulasi yang digunakan)

3. KONSEP REFERENSI TCP/IP

A. JELASKAN APA ITU TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

  1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
  1. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
  1. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
B. Perbedaan OSI Layer dengan TCP/IP Layer1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
2. 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain : 1) Keduanya memiliki layer (lapisan). 2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda. 3) Memiliki transport dan network layer yang sama. 4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching. 5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan. 6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
C. JELASKAN LAPISAN-LAPISANNYA DAN SEBUT PERANGKAT TIAP LAYER
  1. Network Interface Layer
  1. Internet layer
  1. Transport Layer
  1. Application Layer
Cara penyampaian data antar lapisan
Layer 1 : Network Interface Layer
Layer 2 : Internet Layer
  • IP (Internet Protocol)
  • , adalah protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat  yang benar.
  • ICMP (Internet Control Message Protocol)
  • , adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan bila terjadi masalah pengiriman paket data.
Layer 3, Transport Layer
  1. TCP (Transmission Control Protocol),
  2. yaitu protokol yang menjamin keandalan pengiriman data dengan menggunakan proses acknowledgement yaitu sinyal pemberitahuan bahwa data telah sampai / diterima.
  1. Protokol TCP selalu meminta konfirmasi setiap selesai mengirimkan data,  apakah data sudah sampai di tujuan dengan selamat, bila sudah maka TCP  akan mengirimkan data urutan berikutnya, bila belum maka akan dilakukan pengiriman ulang (retransmisi), data yang dikirim maupun yang diterima selalu menggunakan nomor pengurutan.
  1. UDP (User Datagram Protocol)
  2. . Lain halnya dengan protokol TCP, untuk protokol  UDP adalah protokol yang tidak menggunakan proses acknowledgement dan pengurutan, sehingga lapisan diatas protokol ini tidak pernah mengetahui sampai atau tidaknya paket data yang dikirim ke tujuan.
Layer 4 : Application Layer
  • FTP (File Transfer Protocol)
  • , yaitu protocol untuk transfer file.
  • Telnet
  • , yaitu protocol untuk akses dari jarak jauh.
  •  SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), yaitu protocol untuk pertukaran e-mail.
  •  HTTP (Hypertext Transfer Protocol), yaitu protocol untuk transfer file HTML dan Web.





Sekumpulan protocol TCP/IP dimodelkan dengan 4 layer (lapisan) TCP/IP. Tiap – tiap layer memiliki fungsi tersendiri dan mandiri terhadap layer lainnya. TCP/IP terdiri atas 4 layer kumpulan protocol yang bertingkat.
bAUTd Pengenalan Layer TCP/IP
Keempat layer dalam TCP/IP adalah :
Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari protocol yang berada di satu layer ke protocol di layer lain. Setiap protocol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protocol lain sebagai data. Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi  protocol tersebut.
Setelah itu data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer dibawahnya  Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima dari protocol lain yang berada pada leyer dibawahnya. jika data yang diterima dianggap valid, maka protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protocol lain yang berada pada layer di atasnya.
HVz4w Pengenalan Layer TCP/IP
Layer ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik, media fisiknya dapat berupa kabel, fiber optic, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini protocol pada layer ini harus mampu menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasa dari peralatan lain yang sejenis.
Protokol-protokol yang ada pada layer ini antara lain SLIP (Serial Line Internet Protocol), PPP (Point to Point Protocol), dan ARP (Address Resolution Protocol) yaitu protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat logic ke dalam alamat hardware atau sebaliknya dari alamat hardware ke dalam alamat logic (Reverse ARP).
Protocol-protocol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat beberapa protocol penting, antara lain:
Transport layer merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya. Dua protokol yang sangat penting pada layer ini adalah:
Pada layer inilah terletak semua aplikasi  yang menggunakan protocol TCP/IP, misalnya:

KONSEP REFERENSI OSI

A. JELASKAN APA ITU OSI  
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model).


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

B.JELASKAN LAPISAN-LAPISANNYA DAN SEBUT PERANGKAT TIAP LAYER 


Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:

Lapisan fisik (physical layer)
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.
Lapisan koneksi data (data link layer)
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Lapisan jaringan (network layer)
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Lapisan transpor (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Lapisan sesi (session layer)
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
Lapisan aplikasi (application layer)
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

SUMBER : http://emmospot.wordpress.com/about-panic-at-the-disco/pengertian-osi-dan-lapisannya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI

Jumat, 23 November 2012

PENDAHULUAN JARINGAN KOMPUTER

            Dasar-dasar Jaringan Komputer.
Jaringan Komputer merupakan sekumpulan Komputer atau gabungan dari dua Komputer atau lebih dengan peralatan lainnya, sehingga dapat berinteraksi (berkomunikasi) antara satu dengan yang lain, sehingga menimbulkan suatu effisiensi, sentralisasi, dan optimal kerja. Pada jaringan Komputer yang di komunikasikan adalah data antara computer satu dengan yang lainnya melalui media wire (kabel) atau wireless tanpa harus memindahkan data dari satu computer ke computer lain dengan suatu media pemyimpan.
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:
1.         Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
-        Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.
-        Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.
2.         Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
-        Jaringan LAN ( Local Area Network )
Merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam I warnet.
-        Jaringan MAN ( Metropolitan Area Network )
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
-        Jaringan WAN (Wide Area Network)
Merupakan jaringan dengan cak-upan seluruh dunia, karena biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optic. Contohnya Jaringan GSM.
-        Internet.
-        Intranet          
3.      Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data. - Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
-        Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.
-        Host-Terminal.
Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang terhubung dalam suatu dumb terminal, dimana pemrosesan data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah sistem computer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar.

4.      Berdasarkan Media Transmisi Data
-        Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
-        Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal infomiasi antar komputer jaringan

1.2.  Pengenalan Komponen dan Topologi Jaringan

Komponen pendukung jaringan
Untuk membangun sebuah jaringan computer dibutuhkan beberapa komponen yang menunjang agar setiap computer dapat berkomunikasi dengan baik, komponen tersebut adalah:
Ø Kartu Interface (NIC) adalah konektor yang berfungsi untuk pemasangan kabel jaringan (Enternet), kartu interface ini menentukan jenis topologi apa yang akan dibangun dalam sebuah jaringan computer.
Ø Modem
Modem suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke jaringan intemet melalui jaringan telepon standar. Modem merupakan kependekan dari modulator/demodulator. Modem bekeija mengkonversi sinyal digital dari komputer menjadi bentuk sinyal analog agar dapat ditransmisikan melalui jalur telepon. Kemudian modem ini juga mengkonversi ulang sinyal analog tersebut menjadi sinyal digital agar dapat diterima olt,.h komputer. Kecepatan modem bervariasi, tetapi yang sekarang umum digunakan adalah modem dengan kecepatan 56 Kbps
Ø Concentrator adalah sebuah perangkat jaringan yang menjadi sentral dan fungsinya sebagai lalu-lintas paket data dalam sebuah jaringan.

Contoh:
n  Hub
n    Switch
n  Repeater
n  Bridge
n  Router


Ø Perangkat Komputer, berdasarkan fungsinya, perangkat computer yang terpasang di dalam jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu :
·      Computer workstation, berfungsi sebagai tempat dimana para pengguna jaringan (user) bekerja
·      Computer server, berfungsi untuk melayani permintaan data, aplikasi, dan sebagainya. Fungsi lain adalah untuk mengatur lalu lintas jaringan.

Berdasarkan perangkat computer,  server dapat dibedakan menjadi :
·         Dedicated server, yaitu computer yang hanya berfungsi sebagai server.
·         Non-dedicated server, yaitu computer yang berfungsi sebagai server sekaligus dapat berfungsi sebagai workstation, sehingga computer server itu dapat dipergunakan sebagai computer kerja.

Ø System Operasi
System operasi ini berfungsi untuk mengatur komunikasi jaringan berupa dokumen, printer, scanner, dan perangkat-perangkat lainnya. Sistem operasi dapat membedakan arsitektur dalam pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang ada di jaringan. Misalnva membedakan perangkat jaringan seperti Ethernet dan token ring atau arsitektur lainnya.
Ø Network Software tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan system computer yang satu berkomunikasi dengan system computer yang lain.
Ø Transceiver adalah media komunikasi dan transfer data dalam jaringan computer. Transceiver ini terdiri dari beberapa macam seperti, kabel, wireless, gelombang frekwensi, dll. Media kabel lebih banyak digunakan karena lebih murah dan mudah mendapatkannya.

Media Transmisi Jaringan Komputer
Pada media transmisi ini digunakan untuk mengantarkan arus infonnasi dalam bentuk bit pada suatu jaringan. Media transmisi ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu media fisik yaitu wire (kabel) sedangkan yang termasuk kedalam media nonfisik wireless(tanpa kabel) adalah gelombang radio, microwave, infrared Untuk jenis wire (kabel) terdapat tiga jenis diantaranya Twisted Pair, Coaxial dan Fiber Optic. Berikut ini penjelasan tentang jenis jenis kabel:
Type Straight
Type Cross
Type Rollover
Putih-orange ==== Putih-orange
Orange ====== Orange
Putih-Hijau ===== Putih-Hijau
Biru ====== Biru
Putih-Biru ====== Putih-Biru
Hijau ====== Hijau
Putih-Coklat ===== Putih-Coklat
Coklat ======= Coklat
Putih-orange ==== Putih-Hijau
Orange ====== Hijau
Putih-Hijau ==== Putih-orange
Biru ====== Biru
Putih-Biru ====== Putih-Biru
Hijau ====== Orange
Putih-Coklat === Putih-Coklat
Coklat ======= Coklat
Putih-orange = Coklat
Orange == Putih-Coklat
Putih-Hijau ==== Hijau
Biru ====== Putih-Biru
Putih-Biru ====== Biru
Hijau ==== Putih-Hijau
Putih-Coklat == Orange
Coklat === Putih-orange

  1. Kabel Twisted Pair  adalah kabel yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan computer. Kabel jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dapat melewatkan data dengan bandwidth sampai 10 Mbps — (100 Mbps CAT 5) dan STP (Shielded Twist Pair) lebih tahan interferensi dan berkecepatan lebuh besar lebih dari 100 bps.
  2. Kabel Coaxial merupakan kabel yang memiliki kecepatan transfer data lebih cepat dibandingkan dengan kabel UTP, umumnya digunakan untuk kabel televise. Kabel coaxial terdiri dari dua jenis:
·           Thick coaxial cable (RG-6) mempunyai diameter lumayan besar, dengan standar IEEE 802.3 10BASE5, diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diben' wama kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Ujung kabel menggunakan termistor 50-ohm.
·           Thin coaxial cable (mempunyai  diameter lebih kecil) banyak dipergunakan di kalangan radio ainatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C11J.
  1.  Kabel Fiber Optic adalah jenis kabel yang memiliki transfer data sangat cepat sehingga mencapai 100 mbps, akan tetapi harganya relativf lebih mahal dan juga pemasangan kabelnya memerlukan keahlian khusus.
Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka jaringan dapat dibagi menjadi tiga topologi, yaitu:
Ø  Topology Peer to Peer
Ø  Topologi Bus (bus topologi)
Ø  Topology Ring (topologi cincin)
Ø  Topologi Bintang (star topology)
Ø  Topology Tree
Karena semakin pesat perkembangan dunia jaringan computer maka ada topologi selain di atas ada topologi lain diantaranya:
Ø  Topologi Hierarkis
Ø  Topologi Web
Ø  Topologi Loop, dll.


Topology Peer to Peer
·  Linier (satu kable)
·  Paling Sederhana
·  Mudah Instalasi (host & guest)
·  Saling Ketergantungan
·  Cable : Twisted Pair (cross), Coaxial, LPT oaxial, LPT Cable
·  Common protocol : Ethernet, LPT port

TOPOLOGY BUS
· 
Limer (satu. kable)
·  Sederhana Sederhana
·  Mudah Instalasi
·  Saling Ketergantungan
·  Cable : Twisted Pair, Coaxial, Fiber optic
·  Common protocol : Ethernet


TOPOLOGY RING
·         Jaringan Tertutup
·         Instalasi Cukup Rumit
·         Saling Ketergantungan
·         Cable : Fiber Optic, Twisted Pair
·         Common Protocol : Token ring
TOPOLOGY STAR
·         Medium Transmisi
·         Mudah dikembangkan
·         Menggunakan HUB/Swicth
·         Instansi Cukup Mahal
·         Cable : Twisted Pair
·         Common Protocol : Ethernet

TOPOLOGY TREE
·         Advance Transmision
·         Gabungan dari Topologi Star
·         Cable : Fiber Optic, Twisted Pair
·         Common Protocol : Ethernet




Ethernet
Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network, dimana setiap node meneriman setiap transmisi data yang dikirimkan dari suatu node yang lain. Cara keda Ethernet dengan menggunakan metoda CSMACD, sebelum mengirimkan paket data, setiap node menieriksa apakah network dalam keadaan sibuk atau tidak. Jika network dalam keadaan sibuk, node itu menunggu sampai tidak ada sinyal di dalam network. Jika pada saat bersamaan ada dua node yang mengirimkan data, maka tedadi collision. Jika tedadi collision , kedua node.Menunggu dengan waktu yang acak sehingga pada saat yang kedua kalinya pengiriman potensi tedadinya collision hampir tidak ada . Implementasi Ethernet dapat dilakukan dengan berbagai media antara lain :

Jenis
Freq (Mhz)
Kabel
Topologi
Jarak Max(m)
konektor
I OBaseT
10
UTP Cat 3,4,5
Star
100
RJ-45
100BaseTX
100
Cat 5 UTP
Star
100
RJ-45
I OBase2
10
Thin Coax
Bus
185
BNC


10 Base5
10
Thick Coax
Bus
500
DIX, AUI
10 BaseF
10
Fiber Optic
Star
2k
SC,ST
100 BaseFX
100
Fiber Optic
Star
412 atau 2k
full duplex
SC, MIC

Protokol TCP/IP dan OSI
          Banyak protokol komunikasi komputer telah dikembangkan untuk membentuk jaringan komputer. Kompetisi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM dll. menelurkan berbagai standar jaringan komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan terutarna jika akan dilakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas.

Dalam dunia jaringan terdapat dua model protocol yang paling di kenal dalam dunia jaringan yaitu:
1.      Protokol OSI (Open System Interconections)
2.      Protokol TCP/IP (Transfer Control Protocol/ Internet Protocol)
Protokol OSI (Open System Interconections)
Dahulu, komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit dilakukan, karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
Referensi Model OSI
Lapisan
Nama Layer
Fungsi
Layanan
7
Application
Menyediakan pelayanan yg langsung
mendukung aplikasi pemakai
FTP, email, http,
pop,3, http
6
Presentation
Menterjemahkan kompresi dan
enkripsi data
Ascii, jpg, tiff, wav
5
Session
Mengkoordinasikan komunikasi antara
sistem
Sql, netbeui, rpc, xwindows
xwindows
4
Transport
Memungkinkan paket data dikirim
tanpa kesalahan dan duplikasi
Tcp, udp, spx
3
Network
Menentukan jalur pengiriman dan
meneruskan paket ke alamat device
lain
IP, IPX, ARP,
RARP, ICMP, RIP, OSPF,BGP
OSPF, BGP
2
Data link
Mengatur data binet menjadi logical group
SLIP, PPP.
1
Physical
Trasmisi data biner melalui jalur komunikasi


Protokol TCP/IP (Tranmission Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP merupakan nama dari sekumpulan protokol komunikasi data antar komputer. Protokol ini pada mulanya dikembangkan atas sponsor dari US Defense Advence Research Project Agency (DARPA) dan digunakan pada jaringan komunikasi ARPANET (1983). Pada saat ini, TCP/IP merupakan protokol de facto standar pada jaringan komunikasi terbesar di dunia yaitu Internet.



                                                       Empat lapisanAayer TCP/IP :          


Pengenalan IP Address.
            IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian yang masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit disebut oktet (sering disebut dengan IPV4). Bentuk IP address-nya adalah sebagai berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol x dapat digantikan oleh angka 0 dan 1. Pada Pengalamatan IP Address ada yang disebut dengan alamat Network (n) dan Alamat Host (h). Bentuk biner seperti di atas sangat sulit dalam pembacaannya sehingga muncul penulisan 4 bilangan desimal vang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik yang dikenal dengan format "dotted-decimal notation" ( notasi desimal bertitik ) contoh 192.168.100.2.
Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID adalah:
Network ID tidak boleh sama dengan 127.
Network ID dan Host ID tidak boleh nol (0).
Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255
Host ID harus unik dalam satu network (jaringan).

Kelas
Format
Byte (n)
Jumlah IP
A
 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
0-127
16.777.214
B
 10nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhbjihhhh
128-191
65.532
C
 110nnnnn.hYAlhhhhh.hhhhbbi-I.hhhhbjihh
192-223
254
D
 1110mmmmm mmmmmmm-mmmmmmmm
224-239
Multicasting
E
 1111rrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr.
240-255
Ekperimental

Subnetting
Subneetting merupakan pemecahan satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask.
  1. Classless Inter-Domain Routing ( CIDR )
CIDR menghindarai cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A, B,  C. CIDR menggunakan " Network Prefix " dengan panjang tertentu. Prefix length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagal network ID.

  1. Variabe Length Subnet Mask ( VLSM )
Jika pada pengalokasian IP address classfull suatu network ID hanya memiliki subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask

sumber : Praktikum Jaringan Komputer 1,Pengenalan aringan Komputer,hardware.UNPAD